Seminar Edutechnopreneurship: Menghadapi Tantangan Dunia Kerja Di Era Smart Society 5.0
![](https://statik.unesa.ac.id/ktp/thumbnail/ca713dad-b7b2-46da-98d2-6f5b7a436cd8.jpg)
Surabaya (UNESA), 21 Oktober 2024, Program studi S3 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan bekerjasama dengan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) menyelenggarakan seminar Nasional dengan tema “ Edutechnopreneurship di era smart society 5.0.” Seminar dilaksanakan secara daring dan luring yang dihadiri oleh Wakil Dekan II FIP Dr. Andi Kristanto, S.Pd., Dr. Utari Dewi S. Sn M.Pd selaku Koordinator Program studi S1.
Dalam seminar Edutechnopreneurship ini ada empat narasumber yang memaparkan materi yaitu Prof. Dr. Mustaji, Pd, Koordinator Program Studi S3 Teknologi Pendidikan FIP Unesa, I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa S.Sos, MSC, Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Dr. Ixsora Gupita Cinantya, M.Pd dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Esa Unggul Jakarta, dan Sugiarso, M.Pd koordinator Papuan Bridge Program Freeport Indonesia.
Bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan sangat penting untuk memahami apa itu Edutechnopreneurship. Edutechnopreneur yakni seseorang yang mampu menggabungkan teknologi dan jiwa kewirausahaan yang merupakan salah satu profil S1 Teknologi Pendidikan berdasarkan kesepakatan asosiasi Program studi Teknologi Pendidikan Indonesia. Karena, pada S1 Teknologi Pendidikan, dibekali dengan Ilmu Pendidikan dan keilmuan tentang teknologi baik itu secara hardware maupun software. Dan kata preneurship memuat pengertian bagaimana education dan technology bisa memiliki jiwa kewirausahaan yang bergerak di bidang bisnis pendidikan.
Dalam dunia kerja nantinya tantangan yang dihadapi mahasiswa lulusan Teknologi Pendidikan tak lain adalah persaingan. Banyak lulusan perguruan tinggi lainnya yang tergabung dalam APSTPI dapat menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang Edutechnopreneurship. Mahasiswa harus dibekali dengan skill-skil yang diajarkan melalui program-program yang bisa meningkatkan Edutechnopreneurship seperti dengan Program Praktisi Mengajar, Magang MBKM, Magang Industri, Magang Bersertifikat, Magang Mandiri, atau apapun.
Untuk menghadapi tantangan teersebut mahasiswa Teknologi Pendidikan harus meningkatkan kemampuan di bidang media, teknologi, dan juga jiwa - jiwa kewirausahaan. Dan dengan skill yang dimiliki bagaimana dia bisa menghasilkan industri kreatif di bidang pendidikan.
“Saya berharap mahasiswa yang lulus dari program studi ini dapat menjadi praktisi, peneliti yakni orang yang bergerak dibidang riset, dan yang terakhir adalah Edutechnopreneurship. Setidaknya bagi mahasiswa jika tidak bisa mencari pekerjaan diharapkan mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan.” Ujar Utari Dewi selaku Kaprodi Teknologi Pendidikan UNESA.
Penulis : Nur Azizah (S1 TP 2023)