Seminar Nasional "Technopreneurship: From Idea to Impact" Memperingati Bulan Pendidikan

Surabaya
- Untuk memperingati Bulan Pendidikan yang berlangsung pada bulan ini, Program
Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri
Surabaya (UNESA) mengadakan seminar nasional bertajuk "Technopreneurship:
From Idea to Impact" digelar dengan antusias tinggi dan dihadiri oleh 234
peserta baik daring maupun luring. Acara yang diselenggarakan di Ruang
Auditorium Gedung O5 Lantai 3 FIP UNESA pada tanggal 14 Mei 2024, menghadirkan
para pakar industri dan akademisi untuk membahas peran technopreneurship dalam
menghadapi tantangan masa depan.
Dibuka
oleh Wakil Dekan I FIP UNESA, Prof. Dr. Budi Purwoko, S.Pd., M.Pd. Seminar ini
menjadi panggung bagi berbagai tokoh inspiratif untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuan mereka. Narasumber pertama adalah Boudewijn Satrio Negoro, seorang
pengusaha sukses, Founder & CEO PT. Satria Persada Bersama – 86 Production.
Dalam presentasinya, Mas Boy beliau biasa disapa, menguraikan perjalanan dari
ide bisnis dalam Event Organizer yang beliau geluti sehingga dapat mendorong
inovasi technopreneurship di berbagai sektor. Narasumber kedua adalah Ikka
Marissa Roberta, perwakilan PT. Lautan Natural Krimerindo yang saat ini
menjabat sebagai Corporate Brand & Media Relations Manager. Dalam
presentasinya, Bu Ikka menguraikan strategi branding dan dampak yang dihasilkan,
sehingga calon technopreneur dapat menawarkan produknya lebih efektif di era
digital yang syarat akan persaingan ini.
Selain itu, moderator diskusi yang dipandu oleh Dr. Atan Pramana, M.Pd., seorang ahli teknologi pendidikan. Diskusi tersebut mengupas tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh technopreneur, serta strategi untuk mengubah ide menjadi dampak nyata dalam masyarakat. Ide yang maksudnya bagaimana diri kita terlebih dahulu dapat mengenali potensi diri sendiri untuk dapat mengembangkan ide. Ide tersebut juga harus menyesuaikan kebutuhan pasar/konsumen agar diterima atau digunakan, selanjutnya tentu ide tersebut tidak hanya menjadi ide namun juga harus dapat dijalankan atau direalisasikan. Saat produk atau jasa diterima oleh konsumen, tentu harapannya dapat berkelanjutan.
Peserta
seminar terdiri dari mahasiswa, dosen, dan juga para pelaku industri kreatif.
Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, yang memungkinkan
terjalinnya dialog yang konstruktif antara pembicara dan audiens. "Seminar
ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi kami yang tertarik untuk
menjadi technopreneur di masa depan. Saya merasa terinspirasi dan siap untuk
mengembangkan ide-ide inovatif saya," ujar Dewi, seorang mahasiswa Prodi S1 Teknologi Pendidikan yang hadir dalam acara tersebut.
Koordinator
Program Studi S1 Teknologi Pendidikan, Dr. Utari Dewi, S.Sn., M.Pd., menyatakan
kebahagiaannya atas antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta seminar.
"Semangat untuk berinovasi dan berwirausaha sangat penting dalam
menghadapi perubahan zaman. Melalui seminar ini, kami berharap dapat
menginspirasi generasi muda untuk menjadi agen perubahan melalui
technopreneurship, FIP
dan Prodi Teknologi Pendidikan juga mendukung lulusannya tidak hanya berkecimpung
dalam dunia pendidikan namun juga dapat berwirausaha " ujarnya.
UNESA
dalam visi misinya, menekankan lulusannya tidak hanya memiliki kompetensi
sesuai program studi yang diambil, namun juga memiliki kemampuan berwirausaha. Seminar
nasional ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang dinamis dan inspiratif
tentang peran technopreneurship dalam memajukan pendidikan dan ekonomi di era
digital ini. Diharapkan, semangat inovasi dan kewirausahaan yang dihasilkan
dari acara ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi
kemajuan bangsa.
Penulis: Atan Pramana